Hidup
Menikmati Kebaikan Tuhan dan
Berkenan
Di HadapanNya
Bulan
ini disebut sebagai bulan musim semi dimana kita akan merasakan kebaikan Tuhan
yang tidak biasa di dalam kehidupan kita seperti halnya Daud yang menikmati
kebaikan Tuhan sepanjang umur hidupnya yang tergambar di dalam Mazmur 23 : 6, “Kebajikan dan kemurahan belaka akan
mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang
masa.” Dalam ayat tersebut terdapat kata
“Kebajikan dan kemurahan” dimana kebaikan serta kesetiaan Tuhan tergambar
jelas atas kehidupan Daud dan juga kehidupan kita, asalkan kita dengan
sungguh-sungguh dalam mengikut Tuhan maka bukan hal yang mustahil bagi kita
jika kebaikan Tuhan senantiasa hadir di sepanjang umur hidup kita.
Ketika
kebaikan Tuhan senantiasa menaungi kita, maka itu adalah hal yang normal bagi
kita sebagai orang percaya tetapi jika kita tidak mengalami hal tersebut maka
perlu kita cek apakah hubungan kita dengan Tuhan baik adanya sehingga hal yang
seharusnya normal bagi kita menjadi tidak normal karena kita tidak melekatkan
diri kepada Tuhan dengan benar.
Mengaca
dari kehidupan Daud yang luar biasa disertai oleh Tuhan, hal ini dikarenakan
Daud dikenan oleh Tuhan seperti yang tergambar di dalam Kis. 13 : 22, “Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat
Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah
mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan
segala kehendak-Ku.” Ini adalah kunci mengapa Daud dikejar kebaikan Tuhan
sepanjang umur hidupnya karena Daud senantiasa mencari perkenanan Tuhan di
dalam hidupnya.
Apakah
kita ingin senantiasa berkenan dihadapan Tuhan, berikut adalah hal-hal yang
patut kita contoh dari Daud sehingga dia berkenan dihadapan Tuhan.
1.
Daud
adalah pribadi yang mengutamakan Tuhan lebih daripada yang lain.
Daud adalah sesosok pribadi yang
kuat di dalam Tuhan dan senantiasa menempatkan Tuhan di tempat yang paling
spesial di dalam hatinya sehingga tidak akan pernah terganggu dengan banyak hal
dalam kehidupannya. Seperti halnya Daud mengalami masalah terberat di dalam
hidupnya yaitu ditegor oleh nabi Nathan karena kesalahan dia sendiri, sehingga
Daud berkata kepada Tuhan sama seperti yang tergambar di dalam Mazmur 51 : 11,
“Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu,
dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!” Seberat-beratnya masalah yang dihadapi oleh
Daud, tetapi tetap Daud menempatkan Tuhan di tempat yang khusus yang ada di
dalam hatinya. Dalam Mazmur 73 : 21 – 26 di sebutkan betapa dalamnya hubungan
Daud dengan Tuhan “Ketika hatiku merasa
pahit dan buah pinggangku menusuk-nusuk rasanya, aku dungu dan tidak mengerti, seperti hewan
aku di dekat-Mu. Tetapi aku tetap di dekat-Mu; Engkau memegang tangan kananku.
Dengan nasihat-Mu Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke
dalam kemuliaan. Siapa gerangan ada
padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi.
Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah
Allah selama-lamanya.” Dari ayat ini dapat kita lihat bahwa, apapun kondisi
Daud di hadapan Tuhan, Daud tetap mengedepankan Tuhan dan melekat kepada Tuhan
dalam segala hal yang terjadi. Daud juga merenungkan Tuhan senantiasa seperti
yang tergambar di dalam Mazmur 119 : 148, “Aku
bangun mendahului waktu jaga malam untuk merenungkan janji-Mu.” Selain itu
juga bisa kita lihat di dalam Mazmur 42 : 1 – 4, ” Untuk pemimpin biduan. Nyanyian
pengajaran bani Korah. Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair,
demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. Jiwaku haus kepada Allah,
kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah? Air mataku
menjadi makananku siang dan malam, karena sepanjang hari orang berkata
kepadaku: "Di mana Allahmu?" Inilah yang hendak kuingat, sementara
jiwaku gundah-gulana; bagaimana aku berjalan maju dalam kepadatan manusia,
mendahului mereka melangkah ke rumah Allah dengan suara sorak-sorai dan
nyanyian syukur, dalam keramaian orang-orang yang mengadakan perayaan.” Dari
ayat ini dapat kita pelajari bahwa, walaupun kita merasa jenuh tetapi kualitas
pribadi kita dengan Tuhan jangan sampai luntur karena yang Tuhan inginkan dari
kita adalah hati kita kepada Tuhan yang senantiasa melekat kepadanya. Dan masih
banyak ayat lagi yang menunjukkan bahwa Daud selalu mengutamakan Tuhan dalam
segala hal.
2.
Daud
adalah orang yang taat dan tunduk kepada otoritas
Sama hal nya dengan Daud yang menikmati
proses dengan selalu tunduk kepada otoritas diatasnya termasuk orang tuanya,
walaupun terlihat buruk dimata manusia tetapi Daud tetap menikmatinya dan
menjalaninya sehingga dia bisa tetap menikmati kebaikan Tuhan sepanjang umur
hidupnya. Bagitu juga dengan kita, jika kita ingin berkenan di hadapan Tuhan,
maka langkah awal dan sederhana adalah, kita tetap tunduk kepada otoritas
diatas kita dan yang paling terkecil adalah otoritas orang tua kita, dari
situlah akan dapat terlihat jelas bahwa kita benar-benar sanggup untuk tunduk
kepada Tuhan. Orang yang tidak pernah tunduk, maka orang tersebut tidak akan
pernah berkembang dalam hidupnya karena dalam ketundukan yang baik ada
perkenanan, anugrah dan juga kebaikan Tuhan di dalam kehidupan kita.
Perlu
kita sadari, segala sesuatu yang terjadi di dalam kehidupan kita adalah semua
karena anugerah Tuhan semata, dan kita di minta untuk senantiasa menempatkan
Tuhan di tempat yang khusus sama seperti halnya Daud sehingga kebaikan Tuhan
senantiasa ada bersama dengan kita sepanjang umur hidup kita.