MELEKAT KEPADA TUHAN
Yakinlah bahwa tahun ini seluruh janji Tuhan digenapi oleh Tuhan. Jika kita lihat di dalam Mazmur 23 : 1 – 6, menyebutkan, “Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.” Dalam pasal ini menunjukkan sebuah ungkapan yang sangat rohani dan sangat dalam yang diungkapkan Daud kepada Tuhan yang menunjukkan sebuah kedekatan dan keintiman yang luar biasa antara Daud dengan Tuhan.
Jika kita melihat kehidupan Daud dengan Tuhan yang sangat luar biasa, ini bukanlah sebuah hal yang mudah untuk Daud jalani dalam hidupnya, banyak hal-hal sulit yang dilalui oleh Daud dalam hidupnya. Dari seorang Daud yang biasa dan bukan siapa-siapa hingga menjadi seorang yang diangkat Tuhan secara luar biasa karena kecintaan Daud kepada Tuhan yang luar biasa juga sehingga Daud memperoleh kebaikan Tuhan yang luar biasa juga di sepanjang umur hidupnya dan tentunya dari hal ini Daud tidak akan menerima kemurahan tersebut tanpa disertai perjuangan untuk tetap melekat kepada Tuhan.
Bagitu juga dengan kehidupan kita, jika kita melekat kepada Tuhan maka sama halnya dengan dengan Daud maka kita akan menerima kebaikan Tuhan yang sama seperti Daud di dalam kehidupan kita. Dan hal ini sudah di tetapkan oleh Tuhan dalam kehidupan kita seperti yang tergambar di dalam Ayub 23 : 13 – 14, “Tetapi Ia tidak pernah berubah — siapa dapat menghalangi Dia? Apa yang dikehendaki-Nya, dilaksanakan-Nya juga. Karena Ia akan menyelesaikan apa yang ditetapkan atasku, dan banyak lagi hal yang serupa itu dimaksudkan-Nya.” Bagitu juga dengan kisah seorang Ayub yang benar-benar mengerti kehendak Tuhan dalam hidupnya sehingga Ayub pun hidup dalam ketetapan-ketetapan yang sudah Tuhan berikan atas Ayub yang menyebabkan Ayub menerima banyak sekali kemurahan dan kebaikan dari Tuhan yang luar biasa. Begitu juga dengan kita, hendaknya kita mengetahui setiap ketetapan yang Tuhan sudah tentukan atas kita, bagaimana mengetahui ketetapan Tuhan atas kita ? Kuncinya adalah melekat kepada Tuhan.
Apa sebabnya jika kita melekat kepada Tuhan secara sungguh-sungguh seperti halnya Daud dan Ayub ?
1. Kita akan timbul seperti emas
Di dalam Ayub 23 : 10 dijelaskan, “Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.” Dimana Ayub menyadari bahwa Tuhan mengerti jalan-jalan hidup Ayub dan apa yang Ayub kerjakan pun seturut dengan kehendak Tuhan dalam hidupnya. Selain itu Ayub juga berserah penuh kepada Tuhan sehingga tidaklah mustahil jika kehidupan Ayub sangat luar biasa bersama dengan Tuhan dan muncul bersinar seperti emas yang indah di mata Tuhan. Begitu juga dengan kehidupan kita, disaat kita hidup dekat dengan Tuhan dan melekat, maka kita akan mengetahui kehendak Tuhan atas hidup kita, dan di saat kita berserah untuk menghidupi setiap ketetapan-ketetapan yang Tuhan berikan atas kita, maka tiada yang mustahil jika kita menerima berkat yang sama yang diterima oleh Ayub dalam hidupnya. Maka dari itu, jika kita ingin timbul seperti emas, maka hendaklah kita terus melekat kepada Tuhan.
2. Menerima berkat jasmani dan rohani yang luar biasa
Untuk dapat menerima berkat jasmani dan rohani yang luar biasa dari Tuhan, kita hendaklah tidak pernah berbantah-bantahan dengan Tuhan. Apapun yang Tuhan mau atas hidup kita, hendaklah kita laksanakan sesuai dengan kemauan Tuhan agar hidup kita tetap melekat bersama dengan Tuhan dan tetap hidup dalam kebaikan Tuhan sepanjang umur hidup kita. Firman Tuhan adalah kunci utamanya, hidupi seluruh ketetapan Tuhan yang ada di dalam Firman Tuhan dan menghidupi firman Tuhan seperti yang dijelaskan di dalam Ayub 23 : 11 – 12, yang menyatakan “Kakiku tetap mengikuti jejak-Nya, aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang. Perintah dari bibir-Nya tidak kulanggar, dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut-Nya.” Dari ayat ini dapat kita lihat bahwa ketaatan seorang Ayub yang luar biasa dalam mentaati firman Tuhan sehingga Ayub senantiasa menerima kebaikan Tuhan dalam masa-masa hidupnya di dunia ini. Begitu juga dengan kita, hendaklah kita tetap menghidupi kebenaran firman Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari dan tidak menyimpang dari jalannya.
3. Tidak akan ada yang sanggup menghalangi ketetapan Tuhan atas hidup kita.
Jika kita melihat di dalam Ayub 23 : 13 – 14, dinyatakan oleh Ayub, “Tetapi Ia tidak pernah berubah — siapa dapat menghalangi Dia? Apa yang dikehendaki-Nya, dilaksanakan-Nya juga. Karena Ia akan menyelesaikan apa yang ditetapkan atasku, dan banyak lagi hal yang serupa itu dimaksudkan-Nya.” Dari ayat tersebut dapat kita lihat bahwa tidak ada yang sanggup menghalangi ketetapan Tuhan atas hidup kita. Maka dari itu jangan pernah ragu atas rancangan Tuhan dalam hidup kita. Termasuk jika hal buruk menimpa kita, yakinlah bahwa Tuhan sedang memproses kita menjadi lebih baik dan akan memiliki hidup berkemenangan di dalam Tuhan asalkan kita terus melekat kepada Tuhan.
Kunci utama dari semua hal yang terjadi di dalam kehidupan kita adalah, melekat erat kepada Tuhan, hal ini disebabkan agar kita senantiasa hidup dalam kemurahanNya dan kebaikanNya yang senantiasa menaungi kita.