ROCK MINISTRY MALANG - ROCK MINISTRY MALANG - ROCK MINISTRY MALANG - ROCK MINISTRY MALANG - ROCK MINISTRY MALANG - ROCK MINISTRY MALANG - ROCK MINISTRY MALANG - ROCK MINISTRY MALANG - ROCK MINISTRY MALANG - ROCK MINISTRY MALANG
Kekuatan Kebaikan


 
Bulan ini kita dibawa kedalam bulan “The Power Of Kindness” yang memiliki arti kekuatan dari kebaikan. Kita sadari atau tidak, kebaikan itu sendiri memiliki kekuatan yang luar biasa dalam dunia ini. Jika kita berbicara mengenai kekuatan, maka hal ini berbicara mengenai sebuah situasi peperangan yang harus di jalani.

Perlu kita ketahui bahwa di dalam dunia ini ada 2 pihak yaitu pihak Tuhan dan juga pihak setan. Dimana pihak Tuhan selalu menekankan kabaikan sedangkan pihak setan selalu menawarkan tipu muslihat yang banyak menimbulkan hal-hal buruk untuk dunia ini. Dari hal inilah menyebabkan kita sebagai anak terang harus selalu berperang melawan setan. Banyak sekali peperangan-peperangan yang kita harus lawan, diantaranya adalah kesenangan daging, yang meliputi uang, narkoba, sex bebas bahkan bisa juga kamuflase setan yang berupa kebaikan.

Maka dari itu kita sebagai anak Tuhan harus senantiasa waspada setiap hari, karena si jahat saat ini memiliki berbagai macam penyamaran bentuk yang tidak dapat di tebak dan dipahami dan ini mengharuskan kita untuk senantiasa bergaul dengan Tuhan dan juga dengan firman Tuhan agar kita bisa membedakan mana yang berasal dari Tuhan dan bukan berasal dari Tuhan.

Di dalam Roma 12 : 21 di sebutkan, “Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!” jelas tersirat di dalam ayat tersebut bahwa kebaikan itu dapat mengalahkan kejahatan. Sama halnya kisah seorang Yusuf yang dari kecil di sia-siakan oleh saudaranya dan orang tuanya tetapi dimasa kejayaan Yusuf dia tidak membalas kejahatan yang pernah ia terima di masa lalu, tetapi Yusuf malah mengalahkan kejahatan dengan dengan kebaikan  yaitu memelihara saudara-saudaranya dan orang tuanya Yakub di bawa ke istana sampai akhir hidupnya.

Pada saat ini, dunia mempercayai bahwa kebaikan harus dibalas dengan kebaikan, begitu juga dengan kejahatan juga di balas dengan kejahatan. Tetapi alkitab berkata lain, yaitu balaslah kejahatan dengan kebaikan, tampar pipi kanan beri pipi kiri dan inilah yang disebut sebagai “Power Of Kindness”. Tetapi perlu kita sadari bahwa dunia sedang membalik semua hal dimana kabar buruk sekarang menjadi lebih diminati daripada kabar baik itu sendiri sehingga dunia ini sedang terlelap oleh kebenarannya sendiri. Oleh karena itu, mari kita sebagai orang percaya tidak mengikuti standart dunia melainkan menggunakan kuasa kebaikan dalam segala hal untuk membuat dunia lebih baik dan hal ini harus keluar dari anak-anak Tuhan, dan mulailah untuk meninggalkan hal-hal yang buruk serta menggantikannya dengan hal-hal yang baik sesuai firman Tuhan.

Perlu kita ketahui bahwa kebaikan di dalam kita harus bersumber dari Allah karena kita tidak bisa memproduksi sendiri kebaikan itu untuk mengalahkan kejahatan, sedangkan itu hanya bersifat sementara dan ini adalah kejahatan di mata Tuhan seperti yang ada di dalam Matius 7 : 23 yang menyebutkan, “Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"” Kebaikan yang bukan berasal dari Tuhan adalah sebuah kejahatan dimata Tuhan. Tetapi jika kebaikan itu berasal dari Tuhan maka itu akan memiliki sifat yang kekal.

Selain itu dijelaskan di dalam Yesaya 64 : 6 yang menyebutkan, “Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin.” Kebaikan yang berasal dari diri kita sendiri di gambarkan di ayat tersebut sebagai kain kotor yang akhirnya tidak berguna bagi Tuhan. Ini dikarenakan semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3 : 23) sehingga kebaikan seperti ini tidak punya kekuatan untuk mengubahkan.

Selain itu kebaikan yang kita miliki juga hendaklah bukan kebaikan yang reaktif, dan kondisional yang berasal dari diri kita sendiri melainkan kebaikan yang berasal dari Allah yaitu kebaikan yang berasal dari kedekatan diri kita dengan Tuhan dan proses hidup seperti yang dijabarkan di dalam Galatia 5 : 22 yang menyebutlan bahwa, “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,” dimana kebaikan adalah salah satu hasil dari buah-buah roh, dimana buah-buah roh timbul karena kedekatan kita dengan Tuhan dan kebaikan itu sendiri juga harus timbul karena Tuhan sehingga kebaikan tersebut akan mempunyai kekuatan.

Kebaikan harus terus kita lakukan tetapi hendaklah kita juga semakin tenggelam kepada Tuhan sehingga kita bisa menghasilkan kebaikan yang natural yang benar-benar berasal dari Tuhan bukan dari manusia kita sendiri. Selain itu kebaikan harus memiliki tujuan akhir seperti yang dijelaskan di dalam Matius 5 : 16 yang menyebutkan “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."”  dari semua kebaikan yang ada dan terjadi bertujuan untuk mempermuliakan Tuhan.