Keseimbangan Antara Karunia
Dan Karakter
Bulan ini di gereja kita di tetapkan sebagai bulan tuaian yang melimpah.
Setiap kita pasti senang menikmati panen bahkan panen yang melimpah terjadi atas
kehidupan kita. Begitu juga dengan kehidupan keluarga kita, dimana kita juga
rindu agar keluarga kita diberkati Tuhan dengan melimpah dan semakin hari
semakin dekat kepada Tuhan. Hal ini terjadi bukan karena kemampuan dan kekuatan
kita melainkan karena karunia Tuhan yang sudah diberikan ke dalam kehidupan
kita semua sehingga kita masih bisa diberkati Tuhan hingga hari ini. Karunia
tersebut bisa berupa, pengetahuan, jiwa kepemimpinan, kepandaian, dan juga
pelayanan. Maka dari itu, melalui karunia tersebut maka kita bisa menikmati
panen yang melimpah terjadi di dalam kehidupan kita.
Begitu juga dengan kisah seorang Daniel, dimana Daniel adalah seorang
tawanan perang yang dibawa ke Babel dan di didik di sana sebagai seorang
tawanan, tetapi dari situlah awal kehidupan Daniel dimana Tuhan memberikan banyak
karunia kepada Daniel dimana salah satunya adalah Daniel bisa menterjemahkan
mimpi raja Nebukadnezar. Dan dari situlah awal seorang Daniel bisa bertahan di
dalam kerajaan Babel selama 4 periode pergantian raja dengan posisi sebagai seorang
penasehat raja bahkan sampai meninggalpun Daniel masih mengalami kesuksesan di
dalam kerajaan Babel. Bukanlah sesuatu yang mudah untuk dijalani selama kurun
waktu tersebut, dimana Daniel juga mengalami banyak hal yang buruk dalam
kehidupannya termasuk Daniel dimasukan kedalam gua penuh singa tetapi Daniel
masih tetap dapat bertahan dalam kesuksesannya. Jatuh bangunpun tetap dialami oleh
Daniel tetapi Daniel terus bangkit dan maju sehingga dia tetap dapat bertahan
hingga akhir.
Untuk mempertahankan karunia tersebut, maka Daniel mempertahankannya
dengan karakter yang baik di hadapan Tuhan. Karena hanya karakterlah yang
sanggup mempertahankan kita bukan hal yang lainnya. Jika kita membaca buku dari
Jakoeb Ezra yang menyebutkan “Karunia
dapat membawa kita sampai kepuncak tetapi karakterlah yang membuat kita
bertahan dipuncak” Maka dari itulah, karakter lah yang sanggup
mempertahankan kita dalam kehidupan kita. Maka dari itu antara karunia dan
karakter harus seimbang seperti yang dimiliki oleh Daniel.
Kita tahu bahwa karunia yang diberikan Tuhan kepada Daniel adalah dimana
Daniel sepuluh kali lebih cerdas dari orang lain, selain itu Daniel juga
memiliki Roh yang luar biasa yang mebuat dia tetap hidup dalam kebenaran firman
Tuhan sehingga dia tetap memiliki hidup benar dihadapan Tuhan, dan juga Daniel bisa
mengerti dan sanggup mengartikan mimpi serta memiliki pengelihatan-pengelihatan
yang akan datang. Dari karunia-karunia yang dimiliki oleh Daniel tersebut, dia
mempertahankannya dengan karakter yang baik diantaranya adalah :
1. Daniel tidak mau menajiskan dirinya
Selama Daniel hidup di dalam istana,
Daniel tidak mau menajiskan dirinya dengan memakan makanan raja, dia hanya
memakan sayuran dan minum air putih saja. Dimana kita ketahui bahwa dalam
kerajaan Babel banyak sekali kehidupan yang tidak baik di dalamnya, maka dari
itu Daniel tidak mau menajiskan dirinya dengan hal-hal tersebut. Begitu juga
dengan kita, jangan pernah menajiskan diri kita dengan hal-hal yang tidak baik
dalam kehidupan kita termasuk dalam hal makanan.
2. Memiliki kerendahan hati
Daniel memiliki kerendahan hati yang
luar biasa sehingga menyebabkan dia diangkat menjadi seorang penasehat kerajaan
karena kepintarannya dan kerendahan hatinya yang sanggup mengerti arti mimpi
raja. Begitu juga dengan kita, pada saat kita memiliki kerendahan hati maka
kita pun akan memiliki kasih dan itu adalah bagian dari karakter Daniel yang
sanggup mempertahankan kerendahan hatinya.
3.
Memiliki pergaulan yang baik
Daniel hanya bergaul dengan pergaulan
yang benar dan baik yaitu Daniel hanya bergaul dengan Sadrakh, Mesach, dan
Abednego saja. Dari hal inilah yang menyebabkan Daniel pun bisa tetap bertahan
dalam memiliki karakter yang baik. Begitu juga dengan kita, hendaklah kita
memiliki pengaruh yang baik kepada orang lain dan juga menjadi berkat bagi
orang lain. Maka dari itu mari miliki pergaulan yang baik dimana salah satunya
bisa melalui KM yang ada di gereja.
4.
Daniel setia, jujur dan
bertanggung jawab
Pada saat raja Darius bertahta, banyak
sekali orang-orang iri dengan pekerjaan daniel, tetapi tidak di dapati
pekerjaan daniel yang dinilai salah. Pada saat raja tersebut memerintah,
diketahui bahwa Daniel menyembah Allah maka dari itulah Daniel sampai
dimasukkan kedalam gua singa. Tetapi dalam hal lain, Daniel tidak di dapati
celah dalam kehidupannya karena Daniel setia, jujur dan bertanggung jawab akan
pekerjaannya.
5.
Daniel memiliki hati yang
teduh
Daniel dalam segala hal sangat luar
biasa tetapi Daniel mengerti bahwa semua karunia yang dia dapatkan berasal dari
Tuhan sehingga dia tetap sanggup memiliki hati yang terduh.
Inilah seluruh karakter baik dalam diri Daniel yang sanggup bertahan dan
sukses hingga akhir hidupnya dan hal inilah yang membuat Daniel memuliakan nama
Tuhan.
Bercermin dari kehidupan Daniel yang mempertahankan kesuksesannya
melalui karakter yang dimilikinya, maka dari situlah Daniel diberkati oleh
Tuhan. Bagaimana dengan diri kita secara pribadi ? Untuk memiliki karakter yang
baik kita harus :
1. Bertobat
Di jelaskan di dalam Roma 12 : 2 yang
menyebutkan, “Janganlah kamu menjadi
serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga
kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan
kepada Allah dan yang sempurna.” Dari ayat tersebut dijelaskan agar kita tidak
lagi hidup di dalam daging karena kita sudah menjadi manusia roh. Dan kita
harus senantiasa bertobat setiap waktu. Kita ketahui bahwa untuk melakukan hal
tersebut adalah bukanlah hal yang mudah dan membutuhkan pertolongan Roh Kudus.
Maka dari itu, senantiasalah bertobat dan hidup benar dihadapan Tuhan.
2. Mau ditegur dan dibentuk
Hendaklah kita senantiasa mau di
tegur dan dibentuk oleh Tuhan agar semakin sempurna sehingga berkat yang kita
perolehpun tidak akan berantakan. Maka dari itu jangan pernah menunda berkat
yang sudah dipercayakan Tuhan kepada kita dan hendaklah kita meperhatikan
setiap teguran yang Tuhan berikan kepada kita. Maka dari itu, percayalah bahwa
Tuhan akan senantiasa membuka jalan bagi kita. Teguran ini sangat berguna karena
ini yang akan membentuk kita seperti yang dijelaskan di dalam 2 Timotius 3 : 16
yang menyebutkan “Segala tulisan yang
diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan,
untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” Dari
teguran tersebut maka kita akan terjaga dari hal-hal buruk yang ada dalam diri
kita karena kita di tegur dan dididik dengan kebenaran.
3.
Kita memerlukan komunitas
yang baik
Seperti tergambar di dalam 1 Korintus
15 : 33 yang menyebutkan, “Janganlah kamu
sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” Maka dari itu,
milikilah pergaulan yang baik sama seperti Daniel yang memiliki komunitas yang
baik sehingga Daniel tetap terjaga karakternya dengan baik. Maka dari itu
komunitas sangat penting bagi kita sebagai umat Tuhan dimana di dalam komunitas
kita dapat di support dan dikuatkan dengan baik antara satu dengan yang
lainnya. Jadi milikilah komunitas yang baik.
4.
Berlatih dengan Disiplin
Dijelaskan di dalam 2 Timotius 2 : 5
yang menyebutkan “Seorang olahragawan
hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut
peraturan-peraturan olahraga.” Dari ayat ini tergambar mengenai disiplin
dan berlatih. Karakter tidak bisa terbentuk sempurna hanya dalam satu hari
saja, tetapi karakter membutuhkan waktu untuk merubahnya dan dibutuhkan
disiplin untuk berlatih dalam memperoleh karakter yang baik. Maka dari itu
milikilah disiplin dan terus berlatih agar karakter yang kita miliki adalah
karakter Ilahi seperti yang di inginkan oleh Tuhan.
Dari hal-hal tersebut diatas, maka sangat perlu sebuah keseimbangan
antara karunia dan karakter untuk mempertahankan hidup kita di dalam Tuhan. Hal
ini dapat terwujud dengan cara terus berusaha untuk menyeimbangkannya agar kita
memiliki karakter yang Tuhan inginkan di dalam kehidupan kita. Amin.