Komunikasi
Untuk Menuai Panen Yang Berlimpah
Bulan ini adalah bulan tuaian berlimpah, dimana tuaian berlimpah harus
kita sambut dengan sukacita serta bekerja sama dalam mengerjakan tuaian
tersebut. Selain itu benih yang kita tabur, itulah yang akan kita tuai. Begitu
juga dengan kita, disaat kita menabur firman Tuhan maka kita akan menuai berkat
Tuhan.
Berbicara tuaian, kita juga harus memiliki sebuah komunikasi yang baik. Dalam
gereja kita memiliki program-program yang harus dilaksanakan dan
dikomunikasikan, dimana salah satunya adalah visi gereja kita yaitu “menjadi perwakilan kerajaan Allah”
dengan motto “kami membantu Anda untuk
menggenapi rancangan Tuhan dalam hidup Anda”. Hal ini harus kita
komunikasikan dengan baik agar setiap orang mengetahuinya dan menjadi dampak. Karena
komunikasi yang baik ada pesan yang dapat tersampaikan dan dapat berdampak bagi
orang lain.
Kita bisa meniru seorang Yesus sebagai komunikator yang baik, dimana
pada jaman dahulu belum ada alat atau sarana komunikasi seperti michorophone,
televisi, internet dan sebagainya, tetapi Yesus berhasil mengkomunikasikan
kebenaran firman Tuhan sampai dengan hari ini seperti digambarkan di dalam
Matius 4 : 23 – 25, “Yesuspun berkeliling
di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil
Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa
itu. Maka tersiarlah berita tentang Dia di seluruh Siria dan dibawalah
kepada-Nya semua orang yang buruk keadaannya, yang menderita pelbagai penyakit
dan sengsara, yang kerasukan, yang sakit ayan dan yang lumpuh, lalu Yesus
menyembuhkan mereka. Maka orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Mereka
datang dari Galilea dan dari Dekapolis, dari Yerusalem dan dari Yudea dan dari seberang
Yordan.” Dari ayat ini dapat kita lihat bahwa Yesus sebagai komunikator
yang baik, dimana banyak orang yang berdatangan kepada Yesus. Begitu juga
dengan kita sebagai warga kerajaan Allah, dimana semua tahu bahwa saat ini
keberadaan gereja sedang dibutuhkan, maka dari itu kita harus pandai mengkomunikasikan
dengan baik dan benar mengenai keberadaan gereja di masyarakat sehingga dapat
berdampak kepada masyarakat.
Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk berkomunikasi yang terbaik, yaitu
R.E.A.C.H. atau menjangkau, karena Tuhan Yesus memiliki tujuan untuk menjangkau
jiwa-jiwa untuk dibawa kedalam kerajaan Allah, yang dijabarkan sebagai berikut
:
1.
R – Respect / Menghormati
Di dalam Matius 9 : 27 – 31
dijelaskan mengenai kisah dua orang buta yang berseru-seru meminta kesembuhan
kepada Yesus dan Yesus menghormati mereka sehingga kedua orang buta tersebut
dapat disembuhkan dari kebutaan mereka dan nama Tuhan diberitakan kepada semua
orang dan akhirnya Yesus dimuliakan. Mengapa Yesus dimuliakan, hal ini dikarenakan
Yesus menghormati orang lain yang meminta tolong. Begitu juga dengan kita,
hendaklah kita dalam berkomunikasi menghormati orang lain dan memberikan yang
terbaik sehingga akan terjalin sebuah komunikasi yang baik.
2.
E – Emphaty / Empati
Mampu menempatkan diri kita kepada
situasai pendengar. Jadi kita harus mampu menempatkan diri dan menyesuaikan
dengan baik akan setiap situasi dari pendengar sehingga komunikasi tersebut
bisa berjalan dengan lancar. Sama seperti Tuhan Yesus di dalam 1 Kor. 9 : 20, “Demikianlah bagi orang Yahudi aku menjadi
seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan orang-orang Yahudi. Bagi
orang-orang yang hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang
hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku sendiri tidak hidup di bawah hukum
Taurat, supaya aku dapat memenangkan mereka yang hidup di bawah hukum Taurat.”
Dari kisah ini dapat kita lihat bahwa Yesus berempati dan menempatkan diri
dengan baik sehingga Yesus mampu merasakan kondisi yang ada dan dapat
menyampaikan pesan dengan baik. Begitu juga dengan kita, jika kita mendasari
komunikasi kita dengan empati maka kita bisa berkomunikasi dengan baik dan
komunikasi kita berdampak termasuk dalam penyampaian injil kepada orang lain.
3.
A – Audible / Mudah
Dimengerti
Jika kita menyampaikan pesan
hendaklah tidak disampaikan dengan rumit dan tidak jelas sehingga orang lain
tidak dapat menerima dengan baik. Tetapi ketika kita menyampaikan dengan mudah
dimengerti maka dapat dengan mudah diterima oleh orang lain secara baik dan
benar. Sama seperti yang disampaikan oleh Yesus yang mengkomunikasikan sesuatu
dengan baik dan mudah, seperti yang tergambar di dalam Matius 5 : 13, “"Kamu adalah garam dunia. Jika garam
itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang
dan diinjak orang.” Sangat jelas tergambar dari ayat tersebut bahwa kita
sebagai perwakilan kerajaan Allah haruslah menjadi garam, dan ketika garam
tersebut sudah tidak memiliki rasa, maka garam tersebut sudah tidak berguna dan
dibuang. Dalam ayat ini menjelaskan mengenai diri kita sebagai anak Tuhan yang
harus menjadi dampak, dan ketika kita sudah tidak menjadi dampak maka kita
sudah tidak berguna lagi. Ini adalah sebuah komunikasi yang sangat mudah di
mengerti yang dilakukan oleh Yesus tanpa berbelit-belit. Sama seperti juga yang
tergambar di dalam Matius 6 : 25 mengenai hal kekuatiran yang dijelaskan Yesus
dengan sangat jelas dan tidak rumit. Maka dari itu kita harus menyampaikan
komunikasi dengan baik dan jelas.
4.
C- Clarity / Harus jelas
Setiap komunikasi yang kita lakukan
harus jelas dan dimengerti oleh orang lain sehingga komunikasinya akan sampai
dengan baik. Begitu juga dengan sarana dan prasarana yang dipakai harus dapat
mendukung dalam penyampaian komunikasi dengan baik dan jelas.
5.
H-Humble / Rendah hati
Kita dituntut untuk harus rendah
hati, karena kita adalah pelayan atau hamba Tuhan. Maka dari itu kita harus
memberikan yang terbaik kepada Tuhan dengan segala kerendahan hati kita.
Mari kita bersama-sama menjadi komunikator yang baik agar nama Tuhan di
muliakan dan menjadi dampak dalam kehidupan bagi banyak orang.