ROCK MINISTRY MALANG - ROCK MINISTRY MALANG - ROCK MINISTRY MALANG - ROCK MINISTRY MALANG - ROCK MINISTRY MALANG - ROCK MINISTRY MALANG - ROCK MINISTRY MALANG - ROCK MINISTRY MALANG - ROCK MINISTRY MALANG - ROCK MINISTRY MALANG
Menabur Angin Menuai Badai

“Sebab mereka menabur angin, maka mereka akan menuai puting beliung; gandum yang belum menguning tidak ada pada mereka; tumbuh-tumbuhan itu tidak menghasilkan tepung; dan jika memberi hasil, maka orang-orang lain menelannya.” Hosea 8 : 7

Perlu kita ketahui bahwa apa yang kita tabur adalah yang akan kita tuai. Apa yang kita tabur saat ini juga bisa kita tuai pada saat ini juga tetapi juga dapat kita tuai pada saat di kekekalan nanti. Terdapat 2 macam kekekalan, yaitu surga dan neraka. Maka dari itu apa yang kita tabur berpengaruh kepada apa yang akan kita tuai di kemudian hari. Jadi berhati-hatilah akan apa yang kita tabur, baik di masa saat ini maupun masa yang akan datang karena kita tidak tahu apa yang akan kita tuai di kemudian hari. .

Terdapat 2 buah pertanyaan yang harus kita jawab, yaitu “mengapa hari akhir banyak yang ditolak oleh Tuhan ?”, “Mengapa mereka tidak melakukan kehendak Tuhan ?”. Dijelaskan di dalam Matius 7 : 21 yang menyebutkan bahwa : “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.” Sangat jelas tergambar di ayat tersebut bahwa hanya orang-orang yang melakukan kehendak Bapa saja yang dapat masuk kedalam kerajaan sorga bukan orang yang berseru-seru Tuhan dimana kebanyakan dari mereka tidak diakui di hadapan Tuhan. Mengapa tidak di terima dan tidak di kenal ? karena mereka tidak melakukan kehendak Bapa.

Di dalam Efesus 5 : 17 menyebutkan “Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.” Sedangkan dalam terjemahan ISV disebutkan “but understand what the Lord’s will is” dimana kita harus mengerti kemauan Tuhan atas hidup kita sehingga kita tidak akan menjadi bodoh. Kata “bodoh” diterjemahkan kedalam bahasa aslinya adalah “aphron” atau dalam bahasa Inggrisnya adalah “Imprudent” atau tidak bijaksana, tidak hati-hati dan ceroboh. Terdapat dua buah pengertian mengenai ceroboh, yaitu “Careless” dan “Imprudent” dimana kata “Imprudent” berbeda dengan “Careless”. Kata “Careless” bisa terjadi dalam keseharian kita, semisal, kita sering lupa membawa dompet kita atau lupa menaruhnya, memecahkan gelas atau piring. Sedangkan kata “Imprudent” lebih menuju kearah yang lebih fundamental seperti cara mendidik anak kita, memilih pasangan hidup, serta mengerti kehendak Tuhan. Yang dimaksudkan disini adalah kecerobohan yang lebih fundamental yaitu “Imprudent”. Maka dari itu kita jangan ceroboh atau “Imprudent” dalam menabur apa yang akan kita tabur karena akan memperngaruhi tuaian yang akan kita tuai dikemudian hari.

Dapat kita lihat sebuah contoh, yaitu dari kehidupan seorang Adam dan Hawa, dimana mereka ceroboh dalam melaksanakan firman Tuhan sehingga menyebabkan mereka di usir dari Surga dan menerima akibatnya seperti yang tergambar di dalam Amsal 13 : 13 yang menyebutkan, “Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada perintah, akan menerima balasan.” Dari ayat tersebut dijelaskan “menerima akibatnya” dimana jika di lihat dalam terjemahan bahasa Inggris di terjemahkan sebagai “destroy” atau dimusnahkan dan mati sama seperti yang sudah di terima oleh Adam dan Hawa yaitu kematian Adam dan Hawa serta dikeluarkannya dari surga.

Sejak manusia tidak taat kepada firman maka bayang-bayang maut akan senantiasa mengintai kita setiap saat karena kita hidup di dalam daging. Terdapat 2 buah kematian yang akan selalu mengintai kita, yaitu kematian daging serta kematian kekal dimana jika kita menabur yang salah maka kita akan menuai sesuatu yang terburuk dalam kehidupan kita yaitu kematian yang menyebabkan keterbinasaan dan terpisah dengan Allah yaitu dicampakkan kedalam api neraka. Hal ini akan terjadi jika kita tidak mentaati firman Tuhan dalam kehidupan kita sehari hari. Selain itu, jangan ceroboh dalam mempelajari kebenaran firman Tuhan agar kita mengerti dengan baik. Maka dari itu, pelajari kebenaran firman Tuhan dengan baik dan benar.

Selain Adam dan Hawa, masih dapat kita jumpai kecerobohan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh Alkitab lainnya, dimana salah satunya adalah Abraham dan Sarah yang menerima janji Tuhan bahwa mereka akan memiliki keturunan. Tetapi selama bertahun-tahun mereka tidak memiliki keturunan dan mulai meragukan kebenaran firman Tuhan. Tetapi atas permintaan Sarah, Abraham diminta untuk menjadikan Hagar sebagai gundiknya dan Hagar sanggup lebih dahulu memberikan keturunan kepada Abraham yang dinamai Ismail yang kemudian Sarah pun menerima janji Tuhan dengan dilahirkannya Ishak. Tetapi karena Hagar merasa dia sanggup memberikan anak terlebih dahulu, maka Hagar merasa sombong dan memandang rendah Sarah sehingga sering menimbulkan pertengkaran di dalam rumah tangga Abraham. Dari situlah akhirnya Sarah memerintahkan Abraham untuk mengusir Hagar beserta anaknya sesuai dengan permintaan dari Sarah. Karena kecerobohan Abraham dan Sarah yang tidak memegang teguh firman Tuhan, dimana mereka akan menerima keturunan, maka terjadilah kekacauan di dalamnya. Ini dikarenakan Abraham tidak berbicara dan melibatkan Tuhan terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan, sehingga dapat kita lihat bahwa keturunan Abraham yaitu Ishak dan Ismail tidak pernah hidup berdampingan dengan rukun. Maka dari itu jangan pernah kita tidak mengandalkan Tuhan dalam setiap keputusan kita.

Begitu juga dapat kita lihat dari kehidupan seorang Daud, dimana Daud yang dikenan oleh Tuhan tetapi karena kecerobohannya, pada saat semua maju bertempur, tetapi Daud malah tinggal di dalam istana sehingga menyebabkan Daud mengingini Betsyeba, dimana kita ketahui bahwa Betsyeba adalah istri dari panglima perangnya Daud. Maka dari hal itu, terjadi banyak sekali kekacauan-kekacauan yang terjadi dalam kehidupan Daud.

Dari beberapa kisah yang sudah dijelaskan, perlu kita mengkoreksi diri kita, jangan sampai kita melakukan kecerobohan-kecerobohan dalam kehidupan kita yang dikarenakan kita merasa mampu bertindak tanpa melibatkan Tuhan. Maka dari itu libatkan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita karena “Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.” Galatia 6 : 8.