Menikmati Kebaikan Tuhan
Saat ini kita sudah memasuki bulan “Enjoying The Kindness Of God” yang berarti menikmati kebaikan Tuhan. Kita tentunya tahu bahwa kita memiliki Tuhan yang sangat baik, tetapi belum tentu kita bisa menikmati kebaikan yang Tuhan berikan kepada kita yang dikarenakan terlalu banyaknya masalah yang kita hadapi sehingga kita secara tidak langsung mengalihkan fokus diri kita kepada masalah yang terjadi. Kita sebagai orang percaya jangan sampai mengalami hal ini, karena kita berhak menikmati kebaikan-kebaikan Tuhan yang Tuhan berikan kepada kita.
Sama halnya dengan bangsa Israel yang baru bisa keluar dari padang gurun setelah 40 tahun berjalan tetapi mereka tidak menyadari kebaikan Tuhan dimana Tuhan memelihara mereka senantiasa seperti yang di jelaskan di dalam Bilangan 11 : 6, “Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apapun, kecuali manna ini saja yang kita lihat."” Mereka menggerutu akan apa yang mereka alami, sedangkan Tuhan senantiasa menyertai mereka dengan kebaikan-kebaikan yang dari Tuhan yaitu salah satunya, bahwa Tuhan tetap memelihara mereka dengan manna yang turun dari surga. Mengapa hal ini terjadi, ini dikarenakan mereka terlalu berfokus kepada kesulitan-kesulitan atau masalah yang terjadi. Begitu juga dengan kita, jangan sampai kita tidak menyadari akan kebaikan Tuhan dalam kehidupan kita, sekecil apapun itu; dan menggantikannya dengan keluhan-keluhan yang tidak membangun kehidupan kita bersama dengan Tuhan.
Ada pepatah dunia yang mengatakan bahwa, Kemarin adalah sejarah, besok adalah misteri, hari ini adalah hadiah / anugerah dari Tuhan, jelas pepatah ini adalah salah jika besok atau hari depan adalah misteri, tetapi perlu kita ketahui bahwa kita memiliki janji Tuhan yang luar biasa dan harus senantiasa kita pegang dimana masa yang akan datang adalah hari yang penuh harapan dan untuk dapat menikmati janji Tuhan tersebut kita harus mendapatkan perjanjian dengan Tuhan dimana perjanjian tersebut harus disertai dengan darah dimana Yesus sudah menggenapi hal tersebut dalam kehidupan kita yaitu dengan darah Yesus yang telah mati untuk kita di kayu salib.
Covenant atau perjanjian tersebut adalah akses utama kita sebagai anak Tuhan untuk memperoleh berkat Tuhan di dalam kehidupan kita. Seperti yang dialami bangsa Israel yang dijelaskan di dalam Yosua 21 : 43, “Jadi seluruh negeri itu diberikan TUHAN kepada orang Israel, yakni negeri yang dijanjikan-Nya dengan bersumpah untuk diberikan kepada nenek moyang mereka. Mereka menduduki negeri itu dan menetap di sana. Dan TUHAN mengaruniakan kepada mereka keamanan ke segala penjuru, tepat seperti yang dijanjikan-Nya dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka. Tidak ada seorangpun dari semua musuhnya yang tahan berdiri menghadapi mereka; semua musuhnya diserahkan TUHAN kepada mereka. Dari segala yang baik yang dijanjikan TUHAN kepada kaum Israel, tidak ada yang tidak dipenuhi; semuanya terpenuhi.” Dari ayat ini dapat kita lihat bahwa Tuhan telah berjanji dan tidak ada yang tidak terpenuhi, karena semua sudah terpenuhi dan ini dikarenakan umat Israel memiliki Covenant / perjanjian dengan Tuhan, begitupun juga dengan diri kita sebagai umat Tuhan yang memiliki perjanjian dengan Tuhan.
Terdapat 3 kekuatan perjanjian dari Tuhan untuk kita sebagai orang percaya, yaitu sebagai berikut :
1. “Covenant of Relief” Perjanjian untuk menikmati hidup penuh dengan kelegaan.
Jika kita baca di dalam Matius 11 : 28, yang menjelaskan “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” Dari sini Tuhan sudah menjanjikan kepada kita bahwa bagi siapa saja yang letih lesu dan berbeban berat, jika datang kepada Tuhan maka Tuhan akan memberikan kelegaan. Kata Kelegaan dalam bahasa aslinya adalah ANAPAUO yang berarti berhenti dari segala pekerjaan/usaha supaya menjadi pulih dan memperoleh kekuatan baru. Bagaimana caranya agar kita dapat memperoleh kekuatan yang baru tersebut, caranya dengan datang kepada Tuhan dan menerima kelegaan yang Tuhan janjikan kepada kita.
2. “Covenant of Accompaniment” Perjanjian untuk memperoleh penyertaan.
Di dalam Yosua 1 : 5 di jelaskan bahwa “Seorangpun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.” Dari ayat tersebut dapat kita lihat bahwa penyertaan Tuhan atas hidup kita adalah komitmen Tuhan bagi semua orang percaya di dalam pergumulan iman percaya mereka kepada Tuhan. Jadi perlu juga kita sadari bahwa segala sesuatu yang terjadi di dalam kehidupan kita semua berada dalam kontrol Tuhan dan Tuhan tidak pernah salah atas apa yang terjadi pada hidup kita karena segala sesuatunya akan mendatangkan kebaikan bagi kita.
Di dalam Kejadian 39 : 2 – 3, 21, 23, menceritakan mengenai penyertaan Tuhan atas Yusuf dan apapun yang Yusuf kerjakan selalu dibuat berhasil, begitu juga dengan Daud yang hidupnya senantiasa di sertai oleh Tuhan karena kecintaan Daud kepada Tuhan sehingga Daud sanggup mengalahkan Goliat. Maka dari itu, kita harus menyadari bahwa kita adalah pribadi yang disertai oleh Tuhan dan kita pasti akan mengalami kemenangan-kemenangan dalam hidup kita.
3. “Covenant of Compliance” Pemenuhan semua janji Tuhan.
Dijelaskan dengan sangat jelas di dalam Yosua 21 : 45 yang menyebutkan bahwa “Dari segala yang baik yang dijanjikan TUHAN kepada kaum Israel, tidak ada yang tidak dipenuhi; semuanya terpenuhi.” Dari sini dapat kita ketahui bahwa setiap janji-janji Tuhan yang sudah tetapkan atas hidup kita tidak akan tidak dipenuhi oleh Tuhan, melainkan Tuhan akan senantiasa memenuhinya dan kita akan di sebut sebagai anak-anak Allah yang hidup di dalam kebaikan-kebaikan Tuhan.
Di dalam Mazmur 12 : 7 dijelaskan bahwa “Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah.” Selain itu dijelaskan di dalam Mazmur 119 : 140, bahwa “Janji-Mu sangat teruji, dan hamba-Mu mencintainya.” Maka dari itu kita sebagai orang percaya, milikilah hidup yang berkemenangan dengan senantiasa memegang perjanjian kita dengan Tuhan dan terus memegang janji-janjiNya atas hidup kita.