ROCK MINISTRY MALANG - ROCK MINISTRY MALANG - ROCK MINISTRY MALANG - ROCK MINISTRY MALANG - ROCK MINISTRY MALANG - ROCK MINISTRY MALANG - ROCK MINISTRY MALANG - ROCK MINISTRY MALANG - ROCK MINISTRY MALANG - ROCK MINISTRY MALANG

Menjadi Manusia Baru Di Dalam Tuhan


Di dalam alkitab diterangkan mengenai siapa diri kita di dalam Tuhan. Setelah kita mengenal Tuhan Yesus maka diri kita telah disebut sebagai manusia baru di dalam Tuhan. Seperti di jelaskan di dalam 2 Korintus 5 : 17 – 18, “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.” Sangat jelas digambarkan di ayat tersebut bahwa pada saat kita sudah menjadi manusia baru maka segala sesuatu yang ada dalam diri kita, khususnya diri kita yang lama, sudah tidak berlaku lagi dan digantikan dengan yang baru yaitu manusia Roh yang senantiasa menundukkan diri kepada kebenaran dan juga senantiasa membangun hubungan intem dengan Tuhan.

Mengapa Paulus menulis mengenai hal ini di kota Korintus? Paulus menulis hal ini dikarenakan terdapat sebuah hubungan antara Paulus dengan jemaat di Korintus yang tidak hidup dalam kebenaran Tuhan. Kota Korintus adalah kota yang dekat dengan pelabuhan. Dimana kita ketahui bahwa kota yang dekat dengan pelabuhan sangat berkembang pesat. Dalam iringan perkembangan kota tersebut maka dijumpai oleh Paulus banyak sekali penyembahan berhala disana. Sedangkan satu-satu nya yang boleh kita sembah adalah Tuhan Yesus Kristus, bukan yang lain. Maka dari itulah Paulus menuliskan hal ini.

Pada saat kita mengaku Yesus sebagai Tuhan dan dibaptis, maka kita harus menjadi ciptaan yang baru yang senantiasa hidup dan menghidupi kebenaran Tuhan dalam segala hal termasuk menyembah Tuhan sungguh-sungguh bukan menyembah berhala, dimana berhala bisa kita terjemahkan kedalam sebuah penyembahan atas kesenangan kita sendiri sehingga melupakan Tuhan, mungkin itu mobil kita, pasangan kita maupun keluarga kita yang lain termasuk pola pikir kita dalam memberikan perpuluhan dengan konsep yang salah, yaitu pada saat kita memberikan perpuluhan atau persembahan, dimana pada saat kita memberi maka berharap Tuhan mengembalikan berkali-kali lipat. Maka dari itu, hendaklah kita senantiasa waspada dalam hal-hal yang seperti ini.

Maka dari itu kita harus hidup dipersatukan dengan Kristus agar kita memiliki hidup yang berkemenangan di dalam Tuhan, Pada saat kita dipersatukan di dalam Kristus maka kita akan menghasilakan banyak sekali buah yang manis di hadapan Tuhan sehingga kitapun akan menyenangkan hati Tuhan dan tentunya akan menjadi berkat bagi siapa saja.

Bagaimana agar kita dapat berbuah di dalam Tuhan ? Banyak sekali cara agar kita bisa berbuah lebat di hadapan Tuhan, dimana tentunya buah yang dihasilkan adalah buah yang manis dan bisa dinikmati oleh siapa saja. Berikut adalah beberapa hal yang bisa kita jadikan acuan dalam berbuah di dalam Tuhan :
1.       Menerima Keselamatan
Dalam berbuah, kita harus menerima keselamatan terlebih dahulu agar kita dapat hidup berpadanan dengan Kristus dimana Kristus adalah pokok anggur yang benar. Pada saat kita menerima Tuhan sebagai juru selamat kita, maka kita harus menaklukkan diri kita sepenuhnya kepada Kristus dan menghidupi kebenaran. Jangan pernah lagi kita pakai pola pikir kita yang lama sehingga pola pikir tersebut akan menghalangi pola pikir Tuhan yang harus kita hidupi di dalam keseharian kita bersama Tuhan. Dan jika kita masih menghidupi pola pikir kita yang lama maka, akan sangat sulit bagi kita untuk dapat berbuah lebat di dalam Tuhan. Banyak orang percaya saat ini yang hanya percaya saja kepada Tuhan Yesus, tetapi mereka tidak benar-benar hidup dalam kebenaran dan bahkan masih menggunakan pola pikir yang lama. Maka dari itu, jangan sampai kita menjadi golongan orang-orang yang tidak mau merubah pola pikir dan hanya menerima keselamatan. Keselamatan yang diberikan oleh Tuhan memang gratis tetapi bukan berarti keselamatan tersebut adalah keselamatan yang murahan. 

2.       Terdapat Banyak Perubahan Dalam Kehidupan Kita
Pada saat kita menerima keselamatan di dalam Tuhan maka proses selanjutnya akan banyak sekali yang akan membuat kita menerima banyak sekali proses dimana proses tersebut akan membawa kita kepada perubahan yang positif dan lebih baik. Di saat kita meletakkan dasar yang benar atas hidup kita yaitu Firman Tuhan, maka secara tidak langsung kita telah membangun diri kita dengan fondasi Tuhan, dan di saat kita membangunnya dengan benar, maka kitapun akan mengalami berbagai macam perubahan dalam kehidupan kita. Dalam menerima perubahan, maka banyak hal yang harus kita lakukan, karena perubahan adalah sebuah proses yang terus harus dilakukan agar apa yang dilakukan senantiasa berkenan dihadapan Tuhan serta menerima setiap perubahan-perubahan yang terjadi di dalam kehidupan kita. Banyak proses terjadi, dan tentunya itu bukan sebuah proses yang mudah untuk dilakukan, tetapi Tuhan berjanji bahwa setiap apa yang kita alami, ketahuilah bahwa itu tidak akan melebihi kekuatan kita. Perubahan yang dimaksudkan disini bukanlah perubahan yang bersifat fisik seperti kekayaan atau materi melainkan perubahan secara rohani atau perubahan batiniah kita kearah yang lebih baik di dalam Tuhan seperti yang dijelaskan di dalam 2 Korintus 4 : 16 yang menyebutkan, “Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.” Manusia lahiriah kita akan semakin merosot, tetapi di saat kita hidup di dalam Tuhan maka manusia batiniah kita akan senantiasa diperbaharui. Di dalam Roma 8 : 28 disebutkan, “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” Percayalah dalam setiap perubahan yang terjadi, Allah turut bekerja dan kita senantiasa aman dalam lindungannya.

Maka dari itu, marilah kita senantiasa hidup berpadanan dengan kebenaran Tuhan dan hidup bergaul intim dengan Tuhan, agar kita senantiasa menjadi manusia baru di dalam Tuhan yang terus diperbaharui dan disempurnakan oleh Tuhan.