Bulan
ini di dalam gereja kita sedang memasuki musim “Summer Of Abundant Harvest” yang memiliki arti “Musim panas,
tuaian yang melimpah.” Jika kita berbicara mengenai “Summer” atau musim panas,
selalu dihubungkan dengan panen, dan juga panen yang berlimpah. Terdapat 3 hal
yang sangat penting untuk kita pahami dalam menyambut dan mempersiapkan musim
panen, musim yang baru dan musim tuaian, yaitu :
1.
Kita harus menyambut dengan
Sukacita
Tidak ada orang yang panen dengan sedih
hati tetapi selalu menyambut dengan sukacita, Begitu juga dengan kita, dalam
menyambut tuaian, maka gereja harus bisa membuat suasana sukacita yang berasal
dari Allah di dalam gereja karena Tuhan telah mati bagi kita sehingga kita bisa
memiliki sukacita yang luar biasa. Maka dari itu sukacita dari Allah sangat
penting.
Perlu kita ketahui bahwa sukacita datang
nya bukan dari luar melainkan datang dari dalam kita apalagi kita sebagai orang
percaya kepada Yesus dimana sukacita berasal dari Roh Kudus yang bekerja untuk
kita dan mengalir keluar. Sedangkan yang berasal dari luar bernama gembira dan
sifatnya hanya sementara saja.
Maka dari itu perlu kita bedakan, bahwa
ketika sukacita tersebut berasal dari Tuhan maka sukacita tersebut akan berlimpah
seperti yang tergambar di dalam Yesaya 9 : 2 yang menyebutkan “Engkau telah menimbulkan banyak
sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu,
seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi
jarahan.”
Sukacita adalah bagian dari hidup kita
seperti tergambar di dalam Nehemia 8 : 11 “Jangan
kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!"”
Maka dari itu tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bersukacita sebab Tuhan
adalah kekuatan kita. Ketika kita datang kepada Tuhan hendaknya kita
benar-benar mengalami sukacita yang benar-benar berasal dari Tuhan sehingga
kita pun bisa mengalirkan sukacita tersebut kepada orang lain yang ada di
sekitar kita sehingga tuaianpun akan terjadi.
Sadari bahwa di saat kita bersukacita
maka sukacita tersebut akan menjadi sebuah kekuatan bagi kita. Begitu juga
dengan kehidupan gereja, sukacita sangat penting untuk ditimbulkan agar
sukacita tersebut tetap tinggal dan nama Tuhan dimuliakan.
Di dalam Roma 12 : 12 disebutkan, “Bersukacitalah dalam pengharapan,
sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!” Maka dari itu dalam
menyambut musim yang baru dan musim panen sukacita sangat di butuhkan dalam
pengharapan untuk hal-hal yang baik di dalam Tuhan dan yakinlah dengan iman
bahwa kita akan menerimanya. Jadi sambutlah musim panen dengan sukacita.
2.
Bekerja keras bersama-sama.
Dalam menyambut musim panen, maka tidak
dapat dikerjakan dengan sendirian, tetapi dengan sebuah kebersamaan yang
terbangun seperti halnya jemaat awal mula seperti yang terdapat di dalam Kis. 2
: 46 – 47 yang menyebutkan “Dengan
bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah.
Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan
bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan
mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka
dengan orang yang diselamatkan.” Mereka sehati dan bersama-sama dalam
bersekutu dengan Tuhan sehingga sukacita Allahpun Turun menaungi mereka maka jumlah
merekapun semakin ditambah-tambahkan.
Selain itu dalam melakukan tuaian
dibutuhkan sebuah kerja keras, secara bersama-sama dan sehati menuainya
sehingga bisa memanen hasil panen dengan berlimpah. Kenapa dibutuhkan kesatuan
hati ? Karena di saat kita sehati, maka banyak hal yang luar biasa dapat
terjadi dan yang dibutuhkan adalah kondisi hati yang berasal dari dalam bukan
dari luar. Ini adalah sebuah kunci yang bisa membuat tuaian terjadi berlimpah-limpah.
Seperti halnya seorang Paulus yang memiliki hati sehingga Paulus dapat
mengerjakan banyak hal di dalam Tuhan. Miliki kesatuan hati yang baik. Dalam
kebersamaan banyak hal yang bisa terselesaikan sehingga akan memudahkan kita
dalam bekerja, maka dari itu sebuah tuaian harus dikerjakan dengan kerja keras,
secara bersama-sama dan sehati.
3.
Kita akan menuai sesuai dengan
benih yang kita tabur.
Perlu kita sadari bahwa kita akan menuai
apa yang sudah kita tabur. Seperti yang dijelaskan di dalam 2 Korintus 9 : 10
menyebutkan bahwa, “Ia yang menyediakan
benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih
bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;”
Dari ayat ini tergambar bahwa ada benih maka akan ada roti, roti untuk dimakan,
benih untuk di tabur. Jika kita mendapatkan hasil maka hasil tersebut harus kita
sisihkan untuk menjadi benih dan sebagaian kita makan dan menjadi berkat. Selain
itu, dari hasil yang kita tuai, kita harus mengeluarkan dahulu bagian Tuhan
agar semua berkat kita dibersihkan dan berkat kita dilindungi oleh Tuhan. Jangan
pernah kita makan semua hasil yang sudah kita tuai, tetapi sisihkan sebagian
untuk benih kita selanjutnya, sehingga di saat kita menghadapi masa sulit, maka
kita dapat menghadapinya dengan menabur benih yang ada dan kita pun tidak akan
kekurangan. Maka dari itu, kalau kita menabur maka kita akan menuai dan kitapun
akan dipelihara oleh Tuhan.
Maka
dari itu sambutlah musim panas ini dengan tuaian yang berlimpah dengan sukacita,
bekerja keras, dan menuai bersama-sama.