Panggilan
Menjadi Orang Percaya
Banyak sekali tragedi yang terjadi di dalam kehidupan
ini, dimana arti kata tragedi adalah peristiwa dalam hidup yang membangkitkan
perasaan sedih atau duka yang sangat mendalam. Dan dapat kita lihat akhir-akhir
ini telah terjadi sebuah tragedi terbesar bagi orang-orang percaya dimana
kebanyakan orang-orang percaya hidup dengan tanpa tujuan dalam kehidupannya.
Kita sebagai orang percaya hendaklah memiliki hidup dengan tujuan yaitu menjadi
berkat dimanapun kita berada.
Dijelaskan di dalam Kejadian 12 : 2 – 3 yang
menyebutkan “Aku akan membuat engkau
menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur;
dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati
engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di
muka bumi akan mendapat berkat."” Dari ayat tersebut dijelaskan bahwa
pada saat Abraham dipanggil oleh Allah, maka Tuhan berjanji bahwa Abraham akan
menjadi berkat rohani bagi bangsa-bangsa yang ada di muka bumi. Begitu juga
dengan kita, bahwa kita dipanggil bukan hanya diselamatkan untuk menjadi berkat
bagi orang-orang di sekitar kita, karena jika kita tidak menjadi berkat maka
kita sudah meleset dari tujuan Allah yang sebenarnya. Mengapa hal ini harus
kita lakukan ? Ini dikarenakan kita adalah keturunan dari Abraham yang akan
menjadi berkat rohani bagi bangsa-bangsa di bumi ini.
Menjadi berkat bukan hanya mengenai kekayaan saja,
dimana saat ini terdapat pergeseran kata berkat. Banyak orang yang mengartikan
kata berkat selalu mengenai kekayaan tetapi pada hakekatnya kata berkat bukan
hanya mengenai kekayaan dan materi saja melainkan sebuah panggilan untuk
menjadi orang percaya yang bisa menjadi berkat bagi banyak orang yaitu sebagai
berkat rohani dimana sesudah kita menjadi berkat rohani bagi banyak orang maka
berkat jasmanipun akan mengikutinya dengan sendirinya. Dijelaskan oleh Paulus
di dalam Galatia 3 : 8 – 9 yang menyebutkan, “Dan Kitab Suci, yang sebelumnya mengetahui, bahwa Allah membenarkan
orang-orang bukan Yahudi oleh karena iman, telah terlebih dahulu memberitakan
Injil kepada Abraham: "Olehmu segala bangsa akan diberkati." Jadi
mereka yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan
Abraham yang beriman itu.” Allah sudah memberi berkat rohani kepada Abraham
yaitu berupa kabar baik atau Injil kepada kita dan disaat Abraham memberikan
berkat rohani yang berupa kebenaran kepada bangsa-bangsa maka ketika bangsa tersebut
sudah menerimanya dan berkat materipun akan diterima oleh bangsa-bangsa. Kita
adalah keturunan Abraham dimana kita harus menjadi berkat dalam bentuk
kebenaran. Tidak perlu kuatir akan berkat jasmani, karena disaat kita “mencari dahulu Kerajaan Allah dan
kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepada kita.” Matius 6 :
33.
Kita sebagai orang percaya harus mengetahui panggilan
kita yang sebenarnya sebagai orang percaya di dalam kehidupan ini, dimana
panggilan tersebut adalah :
1. Menjadi saksi dan membritakan
Injil
Kita
sebagai orang percaya sangat wajib bagi kita untuk memberitakan kebenaran dalam
bentuk apapun, karena pada saat kita menabur kebenaran kepada orang lain maka
kita akan dapat memberkati orang lain sehingga orang lain pun dapat dibebaskan
dan menjadi berkat juga. Kita dapat melihat bahwa masih banyak orang diluar
sana yang masih belum menerima kebenarann dan membutuhkan kebenaran yang sejati,
maka dari itu hendaklah kita menjadi saksi dan memberitakan kebenaran agar
orang lain diberkati.
2. Menjadi serupa dengan Kristus
Di jelaskan
di dalam Roma 8 : 29 – 30 yang menjelaskan, “Sebab
semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari
semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu,
menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya
dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya,
mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga
dimuliakan-Nya.” Dapat kita pelajari dari ayat tersebut bahwa kita dipilih
oleh Tuhan untuk menjadi serupa dengan Kristus, termasuk serupa secara karakter
di dalam Tuhan. Seperti halnya seorang Ayub yang dicobai oleh Iblis atas seijin
Allah, maka Ayub pun mengalami berbagai macam pencobaan yang luar biasa dalam
hidupnya, tetapi perlu kita ketahui bahwa melalui hal inilah Ayub semakin
sempurna dihadapan Tuhan. Begitu juga dengan diri kita, di saat kita memperoleh
pencobaan yang berat sekalipun, maka Tuhan mempunyai tujuan untuk menjadikan
kita semakin sempurna dan memiliki karakter seperti Allah asalkan kita kembali
kepada Allah.
Menjadi saksi, memberitakan kebenaran serta menjadi
serupa dengan Allah adalah panggilan kita yang sebenarnya dalam mengikut Tuhan
dalam kehidupan kita sehari hari.
Untuk dapat menuai berkat-berkat yang melimpah maka
kita harus memenuhi panggilan kita sebagai orang percaya sehingga kita bisa
menjadi berkat secara rohani bagi banyak orang, dan tidak menutup kemungkinan
bahwa kita juga menerima berkat materi dalam kehidupan kita.