Perubahan
Pola Pikir
Jika kita melihat dalam kehidupan kita sehari-hari, ternyata tidak kita
sadari bahwa terdapat banyak sekali perubahan yang terjadi di dalamnya,
terlebih lagi dalam dunia teknologi yang selalu berkembang hari demi hari
menjadi semakin canggih dan berkembang dengan pesat. Tetapi bagaimana dengan
kehidupan kekristenan kita saat ini? Apakah kita mengalami banyak perubahan
yang terjadi di dalamnya?
Sebagai anak Tuhan, kehidupan ke-kristenan kita harus senantiasa berkembang
setiap hari. Ketika kita memiliki
kedekatan dengan Tuhan, maka Tuhan akan selalu mem-progress kehidupan
ke-kristenan kita setiap hari kearah yang lebih baik sesuai dengan firman Tuhan
dan kehendak Tuhan dan menjadikan diri kita semakin sempurna dihadapanNya.
Tetapi saat ini masih banyak di jumpai bahwa anak-anak Tuhan dalam
kehidupan ke-kristenannya tidak mengalami perubahan di segala hal. Mengapa hal
ini bisa terjadi? Ini dikarenakan banyak orang percaya pada saat mereka sudah
menerima Tuhan dan bertobat tetapi mereka tidak mengalami perubahan paradigma
atau pola pikir, sehingga masih sering mempergunakan pola pikirnya sendiri. Hal
inilah yang sering menghambat seseorang unruk bisa mengalami perubahan dalam
hidupnya termasuk menghalangi progres Tuhan dalam setiap aspek dalam kehidupan
kita sehari-hari.
Terdapat berbagai macam pola pikir dari masing-masing orang percaya
dalam mengikut Tuhan, diantaranya, mereka mendatangi Yesus bukan karena mereka
ingin mengejar Yesus dalam arti yang sesungguhnya yaitu membangun sebuah
hubungan intim dengan Dia dan melaksanakan seluruh kehendakNya melalui setiap
kebenaran yang disampaikan Tuhan kepada kita. Tetapi kebanyakan dari kita
mendatangi Yesus karena mencari roti saja atau berkat-berkat secara jasmani.
Hal ini sudah termasuk kedalam bilangan orang-orang yang percaya Tuhan hanya
karena apa yang sudah diperbuatnya tetapi bukan mengikut Tuhan karena memikul
salibNya.
Seperti yang di jelaskan di dalam Kisah Para Rasul 1 : 6 – 8 yang
menyebutkan, “Maka bertanyalah mereka
yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan
kerajaan bagi Israel?" Jawab-Nya:
"Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa
sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus
turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh
Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."” Dari ayat tersebut
tergambar bahwa murid-muridnya sudah lama dalam mengikut Yesus dan merekapun
berharap agar Yesus dapat memimpin bangsa Israel, tetapi pada kenyataannya
Yesus tidak terjadi seperti yang mereka inginkan.
Begitu juga dengan kisah dari bangsa Israel yang tidak masuk kedalam
tanah Kanaan, dan hanya Yosua dan Kaleb saja yang berhasil masuk kedalam tanah
Kanaan. Mengapa hal ini bisa terjadi ? ini dikarenakan bangsa Israel tidak
mengerti jalan-jalan Tuhan dan mereka merasa mampu tanpa mengandalkan
pertolongan Tuhan. Oleh sebab itu, mereka terus berputar-putar di padang gurun
sampai akhirnya mereka tidak bisa masuk kedalam tanah Kanaan yang sudah di
janjikan oleh Tuhan. Berbeda dengan seorang Yosua dan Kaleb yang berhasil
memasuki tanah Kanaan yang dikarenakan mereka mengandalkan Tuhan dalam segala
hal. Begitu juga dengan kita, hendaklah kita senantiasa mengandalkan Tuhan
dalam segala hal sama seperti Yosua dan Kaleb.
Tuhan berjanji di dalam Yohanes 6 : 63 yang menyebutkan bahwa, “Rohlah yang memberi hidup, daging sama
sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh
dan hidup.” Maka dari itu hendaklah kita mencari Tuhan dengan tujuan yang
benar serta memiliki paradigma yang benar dalam Tuhan sehingga apapun yang kita
lakukan senantiasa dalam kebenaran dan hidup kita pun akan semakin diperbaharui
dalam setiap harinya sehingga kita bisa menjadi sempurna.
Begitupun juga dengan kita sebagai orang percaya, hendaklah kita
mengubah setiap pola pikir kita dan merubahnya menjadi pola pikir yang selalu
berdasarkan dari kebenaran dan selalu mengandalkan Tuhan dalam segala hal.