Siapakah Tuhan Menurut Kita
Banyak orang yang menjadi Kristen, tetapi
sesungguhnya tidak mengenal siapa Yesus sebenarnya. Pada hari akhir akan banyak
orang Kristen yang justru akan meninggalkan Yesus karena banyak sekali faktor,
dimana salah satunya adalah doanya tidak dijawab oleh Tuhan, sedangkan di saat
kita tetap setia kepada Tuhan segala sesuatunya yang terjadi adalah baik adanya
asalkan kita tetap berpegang kepada Yesus dalam segala hal termasuk dalam
menghidupi kebenaranNya.
Perlu kita selidiki diri kita sendiri,
apakah kita mengenal Yesus yang sebenarnya, bukan Yesus yang lain. Perlu kita
sadari bahwa Yesus tidak tertarik dengan dunia ini tetapi Tuhan tertarik dengan
kekekalan dimana disitulah kita dapat tinggal bersama dengan Yesus
selama-lamanya. Selain itu perlu juga kita sadari bahwa kita di dunia ini
mencari banyak uang tetapi pada saat kita meninggal, kita tidak membawa itu
semua.
Di dalam Markus 6 : 1 – 6 disebutkan, “Kemudian Yesus berangkat dari situ dan tiba
di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia. Pada hari Sabat Ia
mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar
Dia dan mereka berkata: "Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa
pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian
bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya?
Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas
dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama
kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada
mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya
sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya." Ia tidak dapat
mengadakan satu mujizatpun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan
meletakkan tangan-Nya atas mereka. Ia
merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. Lalu Yesus berjalan keliling
dari desa ke desa sambil mengajar.” Dari ayat tersebut dapat kita lihat
bahwa banyak orang takjub dengan apa yang Tuhan lakukan tetapi mereka sungguh
tidak mempercayai Yesus sama sekali. Begitu juga dengan kehidupan kita, kita
sudah banyak melihat kebaikan Tuhan bahkan mau menerima kebaikan Tuhan saja
tetapi tidak mau hidup di dalam Dia, dimana dibutuhkan sebuah hubungan pribadi
dengan Tuhan dan menghidupi kebenaran firman Tuhan.
Maka dari itu banyak sekali pola pandang
yang salah tentang Yesus di dalam kehidupan ini, dan itu bisa berdampak kepada
kekekalan yang akan kita alami nantinya. Segera kenali diri kita, apakah diri
kita mengenali Yesus dengan benar bukan mengenali Yesus yang lain di dalam
kehidupan kita. Bukan karena mujizat yang Dia perbuat, bukan agar hidup kita
diberkati dan sebagainya. Tetapi benar-benar mengalami Yesus secara benar dalam
kehidupan kita.
Sama hal nya dengan kehidupan murid-murid
Yesus seperti yang dijelaskan di dalam Matius 16 : 13 – 17, “Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada
murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" Jawab
mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan:
Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para
nabi." Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu,
siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias,
Anak Allah yang hidup!" Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau
Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan
Bapa-Ku yang di sorga.” Dari ayat tersebut dijelaskan, dimana Tuhan
menanyakan kepada Simon Bin Yunus mengenai keberadaan Yesus sebenarnya dan dia
mengenali Yesus dengan baik siapa Tuhan nya sebenarnya bukan Yesus yang lain.
Begitu juga dengan kita, kenali Yesus sepenuhnya agar kita senantiasa di tuntun
kejalan yang benar.
Disaat kita mengenal Tuhan dengan benar,
maka itu akan berpengaruh kepada beberapa hal yang ada dalam diri kita, antara
lain :
1. Merubah
Pola Pandang Kita Kepada Yesus
Di dalam Yohanes 1 : 1, “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu
bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.” Hendaknya kita
mengenal Tuhan bukan dari apa kata orang melainkan kita benar-benar mengenal
Tuhan dari kebenaran yaitu kebenaran firman Tuhan. Karena di saat kita tahu
siapa Yesus sebenarnya dari kebenaran firman Tuhan, maka di saat kita
menghadapi hal-hal sulit maka kita akan tahu bahwa Yesus sanggup melakukan
banyak perkara. Selain itu juga perlu kita pastikan bahwa Yesus bukanlah
pribadi yang susah untuk di dekati, maka dari itu, kenali Yesus lebih lagi.
2. Merubah
Cara Kita Melayani Tuhan
Di dalam Kolose 3 : 23 – 24, di jelaskan
“Apapun juga yang kamu perbuat,
perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu
sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.” Dalam segala hal,
lakukan semua hal untuk Tuhan bukan untuk motivasi pribadi atau menerima
pujian, melainkan tulus dan murni semua untuk Tuhan. Dijelaskan didalam 1
Korintus 15 : 58, “Karena itu,
saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah
selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan
Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.” Pada saat kita melayani Tuhan dengan
pengertian yang benar yaitu karena kita telah di selamatkan dan menerima
anugerah, maka lakukan semua dengan segenap hati dan yakinklah bahwa semua
diperhitungkan oleh Tuhan.
3. Datang
Kepada Tuhan Tidak Dengan Tangan Hampa
Jika kita mengenal siapa Tuhan kita maka
kita tidak akan datang kepada Tuhan dengan tangan kosong dan membawa
persembahan. Persembahan di sini banyak sekali maknanya, salah satunya adalah
persembahan pujian yang tulus keluar dari hati kita yang kita persembahkan
kepada Tuhan, bukan karena disaat kita memberikan persembahan yang terbaik
kepada Tuhan maka kita akan menerima berkat Tuhan yang terbaik pula. Begitu
juga persembahan dalam hal keuangan kita, termasuk perpuluhan, kembalikan
perpuluhan bukan agar kita tambah diberkati tetapi kita mengembalikan karena
kita sadar dan taat bahwa kita memiliki kewajiban tersebut kepada Tuhan.
Kenali Yesus dengan benar dan kenali Dia
lebih dalam, bukan tahu dari orang lain melainkan tau dari kebenaran firman
Tuhan dan tahu karena kita mengalami dan membangun hubungan dengan Tuhan.