ROCK MINISTRY MALANG - ROCK MINISTRY MALANG - ROCK MINISTRY MALANG - ROCK MINISTRY MALANG - ROCK MINISTRY MALANG - ROCK MINISTRY MALANG - ROCK MINISTRY MALANG - ROCK MINISTRY MALANG - ROCK MINISTRY MALANG - ROCK MINISTRY MALANG

Lebih Dari Sukacita Penuaian Yang Melimpah




Tuhan menciptakan kita sempurna, dan sukacita adalah bagian dalam hidup kita. Pada saat kita bersukacita maka tubuh kita akan memproduksi hormon “Beta Endorphin” dimana hormon tersebut akan menimbulkan efek positif dalam tubuh kita karena memberikan rasa damai, aman, tentram, dapat memperkuat daya tahan tubuh, awet muda termasuk meringankan rasa sakit pada ibu yang melahirkan.

Kenapa kita harus bersukacita? Di jelaskan di dalam Yesaya 9 : 2 yang menyebutkan bahwa, “Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan.” Dari ayat tersebut dijelaskan bahwa banyak orang atau rakyat Israel pada masa itu sangat bersukacita karena mereka mendapatkan hasil panen yang melimpah. Begitu juga dengan kita, pada saat kita menerima panen yang berlimpah, maka kita pun akan bersukacita.

Sukacita diwaktu panen adalah kegembiraan atau kebahagiaan karena keadaan, serta dipengaruhi oleh situasi dan kondisi yang terjadi sehingga sukacita tersebut mengarah kepada diri kita sendiri. Di dalam 2 Raj. 7 dijelaskan mengenai bangsa Israel dan empat orang kusta yang bersukacita karena menjarah kemah-kemah tentara Aram yang melarikan diri karena perbuatan Tuhan. Seperti yang dijelaskan di dalam 2 Raj. 7 : 16 yang menyebutkan “Maka keluarlah penduduk kota itu menjarah tempat perkemahan orang Aram. Karena itu sesukat tepung yang terbaik berharga sesyikal dan dua sukat jelai berharga sesyikal, sesuai dengan firman TUHAN.”

Berbeda dengan kisah Daud yang memperoleh sukacita yang berlimpah dari Tuhan seperti yang ditulis di dalam Mazmur 4 : 8 yang menyebutkan “Engkau telah memberikan sukacita kepadaku, lebih banyak dari pada mereka ketika mereka kelimpahan gandum dan anggur.” Dari ayat tersebut tergambar jelas bahwa Daud menerima sukacita dari Tuhan melebihi dari sukacita orang yang menerima panen melimpah. Begitu juga dengan kita, hendaklah kita bersukacita karena kebenaran maka sukacita kita akan melimpah-limpah terjadi daalam kehidupan kita apapun kondisinya seperti yang dijelaskan di dalam 1 Kor. 13 : 16, “Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.”

Sukacita yang di alami oleh Daud adalah sebuah sukacita yang berasal dari hati yang paling dalam, yang tidak terpengaruh dengan situasi dan kondisi yang terjadi karena mengerti kebenaran. Dapat kita lihat contoh dari hidup Nabi Habakuk yang mengalami banyak kesengsaraan, dimana hal tersebut dijelaskan di dalam Habakuk 3 : 17, “Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang,” dimana nabi Habakuk menghadapi banyak sekali pencobaan di sana tetapi di dapati di dalam Habakuk 3 : 18 – 19 yang menyebutkan, “namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku. ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku.” Nabi Habakuk tetap bersukacita dalam kondisi terburuk sekalipun, ini dikarenakan nabi Habakuk mengerti kebenaran sehingga dia masih bisa memiliki pengharapan yang benar di dalam Tuhan.

Begitu juga kisah dari jemaat yang ada di Makedonia dimana jemaat yang ada di sana adalah jemaat yang sangat miskin tetapi dijelaskan di dalam 2 Kor. 8 : 2 menyebutkan “Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.” Dari ayat tersebut bisa kita lihat bahwa, walaupun jemaat tersebut miskin tetapi sangat kaya dalam kemurahan sehingga menyebabkan mereka memiliki sukacita yang meluap-luap. Ini dikarenakan mereka mengerti kebenaran seperti yang dijelaskan di dalam 2 Kor. 8 : 5 “Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami.” Ayat ini menjelaskan bahwa mereka mengerti bahwa mereka adalah milik Allah dan apapun yang dimiliki oleh mereka hanya dipercayakan untuk dikelola dengan baik dan benar.

Maka dari itu tetaplah bersukacitalah karena kita mengerti kebenaran Tuhan sehingga kita dapat memiliki sukacita yang lebih dari tuaian yang melimpah dalam kehidupan kita sehari-hari.