Mengharapkan
Kemurahan Tuhan
Kehausan kita kepada Tuhan sangat menentukan hadirat Tuhan dimanapun
kita berada. Dimana kita ketahui bahwa hadirat Tuhan tidak terpengaruh dengan
kondisi apapun yang ada di sekitar kita. Kehausan kita kepada Tuhan juga
menentukan mujizat Tuhan terjadi kedalam kehidupan kita. Ini terbukti pada
kisah seorang wanita yang pendarahan selama 12 tahun lamanya, dimana dia sangat
kehausan secara luar biasa untuk dapat bertemu dengan Tuhan sehingga wanita
tersebut menerima mujizat Tuhan dalam hidupnya. Ini menandakan bahwa mujizat
Tuhan terbangun karena hubungan baik kita dengan Tuhan dan tidak terikat
agamawi.
Kita sebagai orang percaya sudah di tentukan oleh Tuhan dimana kita akan
senantiasa menerima kebaikan Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari bahkan kita
akan dikejar oleh kemurahan Tuhan dan ini adalah kehendak Tuhan atas kehidupan
kita. Tuhan memiliki sifat dasar dimana Allah membuat hal yang tidak mungkin
menjadi mungkin seperti yang terdapat di dalam Lukas 1 : 37 yang menyebutkan “Sebab bagi Allah tidak ada yang
mustahil."” Banyak hal yang menurut kita tidak mungkin terjadi dalam
kehidupan kita, tetapi percayalah bahwa bagi Tuhan tidak ada yang mustahil.
Maka dari itu mari kita mengikut Tuhan secara sungguh-sungguh dan tidak
setengah-setengah di dalam Tuhan.
Untuk mengalami mujizat Tuhan dan anugerah Tuhan dapat terjadi dalam
kehidupan kita, maka kita harus membuang 3 kata terlarang,diantaranya adalah :
1.
Tidak Bisa
Hendaklah kita membuang kata tidak bisa
dari kamus kehidupan kita. Karena kata tersebut akan menghentikan kita untuk
melakukan banyak hal besar dalam kehidupan kita. Selain itu, kata tersebut
secara tidak langsung akan menghalangi kita dari berkat Tuhan dan mujizat dalam
kehidupan kita. Maka dari itu, segera buang segala kata “tidak bisa” di dalam
kehidupan kita dan berusaha dengan baik dalam segala hal.
2.
Tidak Mungkin
Kita juga harus membuang kata tidak
mungkin di dalam kehidupan kita, karena jika kita meneruskan untuk berkata
tidak mungkin di dalam kehidupan kita, maka kita sudah menghalangi Tuhan
bekerja dalam melakukan banyak hal di kehidupan kita. Tuhan kita sanggup
melakukan banyak hal dan itu sangat mustahil untuk terjadi di dalam kehidupan
kita. Sama halnya kisah seorang Yusuf dimana Yusuf adalah seorang yang mimpi
jadi pemimpin tetapi keadaan tidak, menceritakan mimpi pada saudaranya tapi
malah dibenci, dibuang di sumur kosong, dijual dengan harga 20 syikal perak serta
menjadi narapidana karena ulah istri Potifar. Tetapi Yusuf tetap percaya kepada
Tuhan dan mengandalkan Tuhan sehingga dari kondisi yang menurut Yusuf tidak
mungkin terjadi, tetapi bersama dengan Tuhan membuat semuanya menjadi mungkin.
Akhir cerita dari kehidupan Yusuf, Yusuf sangat di berkati Tuhan dan berkenan
di hadapan Tuhan dan banyak orang. Selain itu, dapat kita lihat Yefta, dimana
Yefta memiliki latar belakang tidak baik, dia juga anak perempuan sundal yang diusir
dan dibuang karena bukan anak dari istri Gilead, yang kemudian lari dari
keluarganya dan diam di tanah TOB serta berkumpul dengan perampok dan menjadi
kepala perampok. Tetapi Yefta di sebut seorang pahlawan yang gagah perkasa yang
di jelaskan di dalam Hakim-Hakim 11 : 1, yang menyebutkan “Adapun Yefta, orang Gilead itu, adalah seorang pahlawan yang gagah perkasa,
tetapi ia anak seorang perempuan sundal; ayah Yefta ialah Gilead.”
3.
Sudah Tahu
Kadang banyak dari kita merasa sudah
tahu banyak hal tetapi di dalam Tuhan hendaklah kita senantiasa menundukkan
banyak hal termasuk diri kita kepada kebenaran Tuhan dan kepada Tuhan.
Tidak semua orang percaya dapat menerima kemurahan Tuhan di dalam
hidupnya. Bagaimana kita menerima kemurahan Tuhan dalam kehidupan kita ?
1.
Kenali Musuh Kita
Kenali setiap musuh kita dimanapun
kita berada. Siapakah musuh kita ? Musuh kita adalah iblis. Jangan gentar sebab
Tuhan sudah memberikan kuasa kepada kita untuk melawan mereka. Selain itu iblis
juga takut kepada orang yang tunduk kepada Allah. Di dalam Roma 16 : 20 disebutkan, “Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan Iblis di
bawah kakimu. Kasih karunia Yesus, Tuhan kita, menyertai kamu!” Dari ayat tersebut di jelaskan bahwa iblis tempatnya ada di bawah kaki
kita, maka dari itu jangan pernah gentar dalam mengdadapi iblis. Di dalam Yoh 10
: 10a menyebutkan “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan
membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup.”
Iblis hanya datang untuk mencuri dan membinasakan tetapi Tuhan datang untuk
memberikan kita hidup, yaitu hidup yang berkemenangan di dalam Tuhan.
2.
Mengenal Tuhan
Kita harus mengenal Tuhan dengan
baik. Bagaimana kita mengenal Tuhan dalam kehidupan kita ? Melalui setiap
persoalan yang terjadi dalam kehidupan kita. Karena melalui persoalan yang
terjadi, maka Tuhan akan bekerja dan semakin besar masalahnya maka akan
semakibn besar berkat yang akan kita terima. Maka dari itu, syukuri setiap
masalah yang terjadi di dalam kehidupan kita. Kita memiliki Allah yang perkasa
seperti yang di jelaskan di dalam Yesaya 9 : 5, “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah
diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya
disebutkan orang: Penasihat Ajaib ( Ibr. PELE ),
Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai”
3.
Mengenal Diri Kita Sendiri
Dalam dunia ini kita disebut sebagai orang percaya diamana kita memiliki kepercayaan penuh kepada Tuhan. Maka dari itu, hendaklah kita mengenali diri kita dengan baik. Sehingga pada saat kita mengenali diri kita dengan baik, maka kita bisa menempatkan diri dengan baik di dalam Tuhan.
Dalam dunia ini kita disebut sebagai orang percaya diamana kita memiliki kepercayaan penuh kepada Tuhan. Maka dari itu, hendaklah kita mengenali diri kita dengan baik. Sehingga pada saat kita mengenali diri kita dengan baik, maka kita bisa menempatkan diri dengan baik di dalam Tuhan.
Berharaplah selalu di dalam Tuhan karena pengharapan kita di dalam Tuhan
tidak pernah sia-sia. Menerima kemurahan Tuhan diawali dari hubungan kita yang
baik dengan Tuhan.